Kopi Arabika menjadi bahasan artikel ini, jangan di lewatkan artikel ini sampai habis ya.
Sejarah Singkat Kopi Arabika
Kopi arabika atau Coffea arabica adalah salah satu jenis kopi yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Sejarah kopi arabika dimulai di wilayah Ethiopia dan sekitarnya sekitar 1.000 tahun yang lalu, sebelum akhirnya menyebar ke seluruh dunia.
Menurut legenda, kopi arabika ditemukan oleh seorang gembala bernama Kaldi di Ethiopia pada abad ke-9. Kaldi melihat kambing-kambingnya yang tidak bisa tidur setelah memakan buah yang ditemukan di pohon kopi, dan ia mencoba buah tersebut sendiri dan merasa lebih terjaga. Kata tentang efek perangsang dari buah tersebut menyebar ke sekitarnya dan akhirnya menyebar ke seluruh dunia.
Pada awalnya, kopi arabika hanya dikonsumsi di wilayah Ethiopia dan sekitarnya. Namun, pada abad ke-15, kopi arabika mulai menyebar ke seluruh dunia melalui perdagangan. Yemen menjadi negara pertama yang memulai perdagangan kopi arabika secara besar-besaran, dan kopi arabika kemudian menyebar ke Timur Tengah, Afrika Utara, dan Eropa.
Baca juga: Kopi Luwak, Nomor 1 Rasanya
Pada abad ke-17, kopi arabika mulai ditanam di Amerika Selatan oleh Belanda, dan kemudian menyebar ke seluruh benua Amerika. Saat ini, kopi arabika tumbuh di seluruh dunia, dari Amerika Selatan hingga Asia, dan menjadi salah satu komoditas perdagangan yang paling penting di dunia.
Selain menjadi minuman yang sangat populer, kopi arabika juga menjadi komoditas perdagangan yang penting bagi banyak negara di seluruh dunia. Kini, kopi arabika masih menjadi komoditas perdagangan yang penting, dengan jutaan petani yang menggantungkan hidup mereka pada penjualan biji kopi arabika. Dikenal karena citarasa yang lebih halus, aroma yang kompleks, dan keasaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan kopi robusta.
Kelebihan Kopi Arabika:
- Rasa yang lebih halus dan kompleks: Kopi arabika memiliki rasa yang lebih halus dan kompleks dibandingkan dengan kopi robusta. Hal ini disebabkan oleh kandungan asam yang lebih tinggi pada kopi arabika, yang memberikan rasa lebih terang dan segar pada kopi. Selain itu, kopi arabika juga memiliki banyak varietas dengan profil rasa yang berbeda-beda, yang membuatnya lebih menarik bagi para pecinta kopi.
- Kandungan kafein yang lebih rendah: Kopi arabika memiliki kandungan kafein yang lebih rendah dibandingkan dengan kopi robusta. Hal ini membuat kopi arabika lebih cocok bagi mereka yang tidak ingin mengonsumsi terlalu banyak kafein.
- Lebih sehat: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kopi arabika dapat memberikan manfaat kesehatan, seperti meningkatkan fungsi otak, menurunkan risiko penyakit Alzheimer, dan mengurangi risiko penyakit jantung dan diabetes.
- Cocok untuk kopi spesialis: Kopi arabika merupakan pilihan yang sangat baik untuk kopi spesialis, yang merupakan tren yang semakin populer di kalangan pecinta kopi. Biji kopi arabika yang berasal dari daerah tertentu memiliki profil rasa yang unik, yang membuatnya menjadi bahan yang ideal untuk kopi spesialis.
- Lebih mahal: Karena kualitasnya yang lebih baik, kopi arabika cenderung lebih mahal dibandingkan dengan kopi robusta. Namun, bagi para pecinta kopi yang mencari kopi dengan rasa yang lebih halus dan kompleks, harga yang lebih tinggi bisa sebanding dengan kualitas yang didapatkan.
Kekurangan Kopi Arabika:
- Harga yang lebih mahal: Salah satu kekurangan kopi arabika adalah harganya yang lebih mahal dibandingkan dengan kopi robusta. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti tingkat produksi yang lebih rendah dan biaya pengangkutan yang lebih tinggi karena kebanyakan kopi arabika ditanam di wilayah pegunungan yang sulit diakses.
- Kurang tahan lama: Kopi arabika cenderung kurang tahan lama dibandingkan dengan kopi robusta karena tingkat kelembaban yang lebih tinggi dan sensitivitasnya terhadap udara, cahaya, dan suhu. Oleh karena itu, kopi arabika harus disimpan dengan benar dan dikonsumsi dalam waktu yang lebih singkat agar tetap segar.
- Rasa yang kurang disukai oleh beberapa orang: Meskipun banyak orang menyukai rasa kopi arabika yang halus dan kompleks, ada beberapa orang yang tidak menyukai rasa yang terlalu asam atau pahit. Rasa kopi arabika bisa bervariasi tergantung pada daerah asal, cara pemanggangan, dan cara penyajian.
- Rentan terhadap serangan hama dan penyakit: Kopi arabika lebih rentan terhadap serangan hama dan penyakit dibandingkan dengan kopi robusta. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang lebih besar untuk menjaga kebersihan dan kesehatan tanaman kopi arabika agar tetap sehat dan produktif.
- Lebih sedikit kandungan kafein: Meskipun kandungan kafein yang rendah bisa menjadi kelebihan bagi beberapa orang, bagi mereka yang mencari kandungan kafein yang lebih tinggi, kopi arabika mungkin bukan pilihan yang tepat karena kandungannya yang lebih rendah dibandingkan dengan kopi robusta.
Baca juga: Jenis-Jenis Kopi Indonesia
Harga Kopi Arabika di Pasaran
Berikut adalah beberapa kisaran harga kopi arabika di dunia:
- Kopi arabika Brazil: Kisaran harga kopi arabika Brazil adalah sekitar $2,5 hingga $5 per pon (454 gram) untuk kopi arabika biasa, sedangkan untuk kopi arabika spesialitas harganya bisa mencapai $30 per pon.
- Kopi arabika Colombia: Kisaran harga kopi arabika Colombia adalah sekitar $3 hingga $7 per pon untuk kopi arabika biasa, sedangkan untuk kopi arabika spesialitas harganya bisa mencapai $25 per pon.
- Kopi arabika Ethiopia: Kisaran harga kopi arabika Ethiopia adalah sekitar $3 hingga $8 per pon untuk kopi arabika biasa, sedangkan untuk kopi arabika spesialitas harganya bisa mencapai $40 per pon.
Namun, harga kopi arabika dapat berubah-ubah seiring dengan pasokan dan permintaan di pasar internasional. Selain itu, harga kopi arabika juga dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti musim panen, kondisi cuaca, biaya transportasi, dan biaya pengolahan biji kopi.
Harga Kopi Arabika di Indonesia
Harga kopi arabika di Indonesia bervariasi tergantung pada daerah asal, kualitas, dan tingkat ketersediaan di pasaran. Berikut adalah kisaran harga kopi arabika di Indonesia:
- Kopi arabika Gayo: Kisaran harga kopi arabika Gayo adalah sekitar Rp 60.000 hingga Rp 120.000 per kilogram.
- Kopi arabika Toraja: Kisaran harga kopi arabika Toraja adalah sekitar Rp 80.000 hingga Rp 150.000 per kilogram.
- Kopi arabika Java: Kisaran harga kopi arabika Java adalah sekitar Rp 40.000 hingga Rp 90.000 per kilogram.
- Kopi arabika Mandheling: Kisaran harga kopi arabika Mandheling adalah sekitar Rp 60.000 hingga Rp 120.000 per kilogram.
Namun, harga kopi arabika di Indonesia dapat berubah-ubah seiring dengan pasokan dan permintaan di pasar domestik maupun internasional. Selain itu, harga kopi arabika juga dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti musim panen, kondisi cuaca, biaya transportasi, dan biaya pengolahan biji kopi.
Negara penghasil kopi arabika terbesar di dunia adalah Ethiopia. Di negara ini, kopi arabika tumbuh secara alami di hutan dan pegunungan, dan kemudian dikembangkan menjadi salah satu komoditas ekspor utama negara tersebut. Selain Ethiopia, beberapa negara penghasil kopi arabika terbesar di dunia adalah Colombia, Brazil, Honduras, Guatemala, dan Kenya. Meskipun demikian, produksi kopi arabika di setiap negara ini dapat bervariasi dari waktu ke waktu tergantung pada berbagai faktor, seperti kondisi cuaca, masalah tanaman, kebijakan pemerintah, dan lain sebagainya.