Infoberguna Coffeshop Sejarah Barista Indonesia

Sejarah Barista Indonesia

 

Sebelum kita membahas sejarah barista di Indonesia, akan lebih baik jika kita pahami terlebih dahulu apa pengertian barista. Secara etimologi. Kata barista berasal dari bahasa Italia yang berarti bartender, yaitu mereka yang menyajikan segala macam minuman, bukan hanya kopi. akan tetapi seiring dengan perkembangan waktu dan kopi menjadi trend di Amerika dan Eropa, kata ini kemudian diadopsi dan memiliki maknanya sendiri yang berbeda dengan bartender.

Secara umum, barista dipahami sebagai seseorang yang bertugas meracik dan menyajikan minuman berbentuk kopi. Namun ada pula yang memberikan pengertian bahwa barista adalah seseorang yang mengkhususkan dirinya untuk membuat dan meracik minuman. Barista kebanyakan bekerja di kedai kopi, restoran, bar, atau toko buku yang menyajikan minuman kopi seperti espresso.

Pada praktiknya, barista bukan hanya menyajikan kopi, mereka seringkali membantu mengurus inventaris, menjalankan mesin kasir, melayani pelanggan, dan menyajikan minuman atau makanan lain. Posisi barista memang kompleks dan banyak bergantung kebijakan tempat mereka bekerja, namun tugas utama seorang barista tetap menyajikan kopi yang terbaik.

Sejarah Barista di Indonesia

Setelah kita memahami apa itu barista, mari kita membahas sejarah barista di Indonesia. Seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa kata barista berasal dari bahasa Italia. Di negara asalnya, dikenal pula istilah baristi untuk barista laki-laki, dan bariste untuk barista perempuan.

Profesi yang bertugas meracik kopi muncul pertama kali di Arab seiring dengan  munculnya kedai kopi yang pertama. Hal itu diperkirakan sudah terjadi di abad ke-15. Kedai kopi pertama yang muncul di Mekkah, Arab Saudi digunakan masyarakat untuk bersantai, berdiskusi, dan bermain catur. Lama-kelamaan muncul kedai kopi-kedai kopi serupa di Makkah dan akhirnya semakin meluas hingga ke seluruh dunia.

Di Eropa sendiri, kedai kopi pertama muncul di Venesia, Italia pada tahun 1629. Pada waktu yang berdekatan muncul pula kedai-kedai kopi di Perancis, Inggris, Rumania, Swiss, dan lain-lain.  Kedai-kedai ini awalnya berada di kawasan padat penduduk perancis seperti New York, Little Italy, Boston, dll. Namun lama-kelamaan menjadi populer dan merambas kota-kota lain di tahun 1650an.

Mereka awalnya memanggil peracik kopi dengan sebutan sesuai bahasa masing-masing. Hingga kata barista muncul dan populer untuk digunakan semua orang. Begitu pula istilah-istilah lain di dunia kopi terus berkembang. Selain itu muncul pula asosiasi barista, sertifikasi, pelatihan, dan kompetisi.

Baca Juga : Apa Itu Cappucino?

Di Indonesia sendiri, sejarah barista di Indonesia serta adanya industri kopi tidak lepas dari masa kolonialisme. Pada tahun 1696, Belanda membawa benih kopi jenis Arabika untuk di tanam di Indonesia. Prawoto Indarto, sejarawan yang menekuni kopi juga mengatakan hal tersebut dalam buku The Road to Java Coffee. Sayangnya misi pertama Belanda tersebut gagal karena adanya bencana alam berupa gempa bumi dan banjir yang menyebabkan tanaman kopi rusak.

Pada tahun 1707, pimpinan atau Gubernur Van Hoorn menyebarkan distribusi bibit kopi ke wilayah baru seperti Batavia, Cirebon, kawasan Priangan, dan kawasan pesisir utara Pulau Jawa. Pada tahun 1714-1715, bibit kopi ini pun berhasil dibudidayakan dan menjadi tanaman baru di Jawa.

15 tahun kemudian, penanaman kopi di Indonesia berhasil dibawa ke Eropa. Bupati Cianjur saat itu, Tani Wira mengirimkan 4 kuintal kopi ke Amsterdam dan hasil ekspor tersebut berhasil  memecahkan rekor lelang harga di sana. Sejak saat itu, permintaan kopi Jawa di Eropa semakin meningkat yang menyebabkan semakin meningkat pula perkebunan-perkebunan kopi di Indonesia.

Kedai kopi pertama di Indonesia muncul pada tahun 1878. Kedai tersebut bernama Warung Tinggi Tek Sun Ho. Berlokasi di jalan Hayam Wuruk, Jakarta dan didirikan oleh Liaw Tek Soen. Kedai kopi yang berusia ratusan tahun ini pun sudah melintasi 5 generasi. Menu kopi yang sangat terkenal di kedai Tek Sun Ho adalah  kopi Jantan dan kopi Betina. Kopi Jantan memberikan rasa yang kuat dan pekat serta dapat meningkatkan vitalitas. Adapun kopi betina rasanya lebih ringan dan disukai anak muda.

Selanjutnya di tahun 90an, muncul makin beragam kedai kopi di Indonesia. Seperti kedai kopi Ake (1921), Kedai Massa Kok Tong (1925), Kedai Es Kopi Tak Kie (1927), Warung Kopi Purnama (1930), Warung Kopi Phoenam (1946), Warung Kopi Solong (1950), dan masih banyak lagi. Kedai-kedai kopi tersebut bentuknya masih sangat sederhana. Saat itu belum dikenal istilah barista. Mereka menyediakan kopi yang diseduh tanpa adanya teknik-teknik penyeduhan yang kompleks.  Seiring perkembangan waktu, kedai-kedai kopi di Indonesia terus berkembang dan semakin modern. Hal ini juga menyesuaikan dengan perkembangan kedai kopi di dunia.

Sejarah barista di Indonesia muncul seiring dengan munculnya trend kedai kopi modern dan kebiasaan minum kopi bagi anak muda. Pada tahun 2014 terjadi ledakan peminat kopi di kalangan muda sehingga kebutuhan akan profesi barista pun meningkat. Hal ini kemudian yang semakin memunculkan berbagai akademi dan sekolah barista di Indonesia.

Perbedaan Barista dan Bartender

Seolah-olah mirip tapi sebenarnya dua hal yang berbeda, apa perbedaan barista dan bartender? Kita sudah menyinggung sedikit di awal mengenai sejarah barista di Indonesia termasuk pengertiannya yang awal mula memiliki makna yang sama dengan bartender. Namun saat ini, kedua profesi tersebut memiliki kekhususan yang berbeda satu sama lain.

Tugas seorang barista dan bartender adalah sama-sama meracik minuman. Akan tetapi mereka mempunyai perbedaan. Barista adalah orang yang tugas utamanya meracik kopi serta segala sesuatu yang berhubungan dengan kopi. Barista akan kamu jumpai di coffee shop, cafe. atau restoran. Profesi barista berhubungan dengan pengetahuan mengenai kopi, teknik meracik, teknik mengoperasikan alat-alat pembuat kopi, dan menyajikan kopi kepada pelanggan.

Sedangkan bartender, mereka adalah orang yang bekerja meracik minuman yang beralkohol. Jenis-jenis minuman yang harus mereka kuasai di antaranya anggur, koktail, wine, dan juga bir. Bartender bekerja di bar atau semua restoran yang memiliki bar. Bartender juga berkewajiban untuk menyajikan pesanan terbaik serta memberikan edukasi. Misalnya, bartender harus mampu menolak pesanan dari seseorang yang belum cukup umur untuk mencicipi minuman beralkohol.

Karakteristik Barista

Saat ini, barista adalah profesi yang paling banyak diminati oleh para mahasiswa, yang ingin mengisi waktu luang sambil mempelajari tentang kopi. Bahkan kita bisa melamar pekerjaan sebagai barista, tanpa sebelumnya memiliki pengalaman kerja.

Walau demikian, untuk menjadi seorang barista dibutuhkan beberapa karakteristik yang mendukung, diantaranya seperti :

1. Memiliki Keterampilan Dalam Berkomunikasi

Membangun hubungan dengan pelanggan adalah suatu keharusan dalam dunia kuliner. Dari cara berbicara yang baik dan menunjukkan bahasa tubuh yang baik pastinya juga akan memberi kesan yang baik terhadap pelayanan di coffee shop tersebut. Dan bisa mengingat nama-nama pelanggan pastinya dapat memberikan nilai tambah sehingga mereka akan nyaman untuk dapat datang kembali.

2. Memiliki Semangat Belajar Yang Tinggi

Seorang barista harus memiliki minat belajar yang tinggi, karena pemilik coffee shop biasanya lebih tertarik dengan orang dengan barista yang selalu ingin tau dan ingin mencoba hal baru, daripada barista yang hanya bekerja sesuai dengan perintah.

3. Memiliki kemampuan Beradaptasi Yang Baik

Dalam setiap dunia kerja pasti akan ada masalah yang datang, itulah sebabnya kemampuan beradaptasi yang baik sangat dibutuhkan. Terlebih kepada barista yang bertatap muka langsung dengan pelanggan. Ditambah tekanan lingkungan kerja yang dapat membuat stress, pastinya akan berakhir buruk jika barista tidak mampu beradaptasi dengan baik.

4. Memiliki Fokus Yang Baik

Dalam membuat minuman yang sesuai dengan standar, ada banyak langkah yang tidak boleh dilewatkan oleh seorang barista. Menjaga konsistensi untuk tetap baik, agar tidak merusak cita rasa dari minuman yang dibuat. Dan fokus yang baik juga sangat dibutuhkan manakala harus membuat berbagai macam minuman diwaktu yang bersamaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Post