Artikel ini akan membahas sejarah singkat barista Indonesia, dibaca sampai selesai ya.
Sejarah Singkat Barista
Sejarah profesi barista di Indonesia bisa dikatakan masih cukup baru.Istilah barista sendiri pertama kali digunakan di Italia pada abad ke-20 untuk merujuk pada seorang ahli kopi yang terlatih. Namun, profesi barista baru dikenal dan berkembang di Indonesia pada tahun 2000-an.
Pada awalnya, kopi di Indonesia lebih dikenal sebagai minuman yang dijual di warung kopi atau kedai kopi sederhana. Namun, dengan semakin berkembangnya industri kopi di Indonesia, kopi menjadi semakin populer dan banyak dicari oleh masyarakat. Hal ini juga membuat kebutuhan akan barista yang terampil dan ahli dalam membuat kopi semakin tinggi.
Baca Juga : Kopi Luwak Nomor 1 Rasanya
Pada tahun 2003, salah satu asosiasi kopi di Indonesia, Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI), didirikan untuk meningkatkan kualitas kopi Indonesia dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kopi. Sejak itu, SCAI juga menjadi pusat pelatihan dan sertifikasi untuk barista di Indonesia.
Pada tahun 2011, Indonesia menjadi tuan rumah ajang kompetisi barista dunia, World Barista Championship, yang diselenggarakan di Bogor. Acara tersebut membawa perhatian internasional pada industri kopi di Indonesia dan meningkatkan popularitas profesi barista di Indonesia.
Saat ini, profesi barista di Indonesia semakin berkembang dan banyak dicari oleh industri kopi di dalam negeri maupun luar negeri. Banyak sekolah atau tempat pelatihan barista juga bermunculan di Indonesia untuk mendukung peningkatan kualitas kopi dan penguasaan teknik penyeduhan kopi yang tepat.
Profesi barista di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Banyaknya kedai kopi dan industri kopi di Indonesia yang semakin berkembang telah mendorong permintaan akan barista yang terampil dan ahli dalam membuat kopi.
Faktor Utama Dalam Perkembangan Profesi Barista di Indonesia:
Semakin tingginya minat masyarakat terhadap kopi. Hal ini tercermin dari banyaknya acara dan festival kopi yang diadakan di Indonesia, seperti Indonesia Coffee Festival, yang menampilkan berbagai produk dan inovasi terbaru dalam industri kopi.
Selain itu, perkembangan teknologi dan internet juga memudahkan para barista untuk mengakses informasi dan mempelajari teknik penyeduhan kopi yang lebih baik. Banyak sekolah atau tempat pelatihan barista yang bermunculan di Indonesia untuk membantu meningkatkan kualitas barista dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi persaingan di industri kopi yang semakin ketat.
Pentingnya sertifikasi barista juga semakin diakui di Indonesia. Saat ini, ada beberapa organisasi dan asosiasi kopi di Indonesia, seperti Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI), yang menyediakan program pelatihan dan sertifikasi barista yang diakui secara internasional.
Perkembangan profesi barista di Indonesia juga berdampak pada industri kopi nasional. Kehadiran barista yang terampil dan ahli dalam membuat kopi dapat membantu meningkatkan kualitas kopi Indonesia dan menjadikannya lebih dikenal di pasar internasional.
Dengan semua perkembangan ini, profesi barista di Indonesia diprediksi akan terus berkembang dan menjadi semakin penting dalam industri kopi di masa depan.
Penghasilan Barista Di Indonesia
bervariasi tergantung dari tempat kerja, pengalaman, dan keterampilan mereka. Secara umum, gaji barista di Indonesia berkisar antara 3 juta hingga 10 juta rupiah per bulan.
Baca Juga: Jenis Jenis Kopi Indonesia
Barista yang bekerja di kedai kopi independen biasanya mendapatkan penghasilan yang lebih rendah dibandingkan dengan barista yang bekerja di hotel atau restoran mewah. Namun, barista yang memiliki pengalaman dan keterampilan yang lebih baik dapat memperoleh penghasilan yang lebih tinggi dan bahkan bisa membuka kedai kopi sendiri di masa depan.
Selain gaji pokok, barista di Indonesia juga dapat menerima tips dari pelanggan. Beberapa kedai kopi bahkan membagikan sebagian dari hasil penjualan kopi kepada barista sebagai insentif tambahan.
Namun, perlu diingat bahwa gaji barista di Indonesia masih jauh di bawah rata-rata upah di sektor formal lainnya. Oleh karena itu, penting bagi industri kopi dan pemilik kedai kopi untuk memperhatikan kesejahteraan barista mereka dan memberikan penghasilan yang adil dan layak untuk pekerjaan mereka.
Masyarakat Indonesia Semakin Menyadari Peluang dari Profesi Barista.
Hal ini terlihat dari semakin tingginya minat masyarakat untuk belajar dan mempelajari teknik penyeduhan kopi yang baik serta menjadi seorang barista yang terampil.
Banyak sekolah atau tempat pelatihan barista yang bermunculan di Indonesia untuk memenuhi permintaan tersebut. Beberapa universitas dan institusi pendidikan di Indonesia bahkan menyediakan program studi khusus untuk barista atau program studi yang terkait dengan industri kopi, seperti ilmu pertanian, manajemen perhotelan, dan kuliner.
Selain itu, banyak anak muda di Indonesia yang tertarik untuk membuka kedai kopi sendiri atau memulai bisnis di industri kopi. Mereka memandang peluang yang ada di industri kopi sebagai sebuah potensi bisnis yang menjanjikan.
Dalam beberapa tahun terakhir, terdapat peningkatan jumlah kedai kopi di Indonesia, baik yang berada di perkotaan maupun di pedesaan. Kedai kopi menjadi tempat yang populer untuk berkumpul, bersantai, dan bekerja, sehingga membuka peluang bagi para barista untuk bekerja di industri kopi yang semakin berkembang.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya kualitas kopi dan minat mereka terhadap profesi barista, peluang untuk berkembang di industri kopi di Indonesia semakin terbuka lebar.
Permintaan (demand) dan penawaran (supply) barista di Indonesia dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk pertumbuhan industri kopi dan tren konsumen, serta ketersediaan pelatihan dan pendidikan bagi calon barista.
Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan terhadap barista di Indonesia terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah kedai kopi di Indonesia dan meningkatnya minat masyarakat terhadap kopi berkualitas. Permintaan tersebut terutama terdapat di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali, di mana industri kopi sedang berkembang pesat.
Namun, di sisi lain, ketersediaan barista terampil di Indonesia masih terbatas. Hal ini disebabkan oleh kurangnya tempat pelatihan dan pendidikan formal untuk barista, serta masih sedikitnya pengakuan dan penghargaan atas profesi barista di Indonesia. Akibatnya, beberapa kedai kopi kesulitan mencari barista yang terampil dan berpengalaman untuk bekerja di kedai mereka.
Namun, di masa sekarang, banyak sekolah atau lembaga pelatihan barista yang bermunculan di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan ini. Selain itu, semakin banyak perusahaan kopi besar maupun independent yang menyediakan pelatihan dan program pengembangan keterampilan bagi barista mereka.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa demand dan supply barista di Indonesia masih relatif seimbang, meskipun ketersediaan barista yang terampil masih perlu ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan industri kopi yang semakin berkembang.
Jumlah Barista Di Indonesia
Sampai saat ini, belum ada data resmi mengenai jumlah barista di Indonesia. Namun, dapat dikatakan bahwa jumlah barista di Indonesia terus meningkat seiring dengan pesatnya pertumbuhan industri kopi di Indonesia.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat lebih dari 2 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor kopi di Indonesia pada tahun 2019. Dalam usaha tersebut, diperlukan tenaga kerja yang terampil, termasuk barista, untuk memproduksi dan menyajikan kopi dengan baik.
Selain itu, banyaknya kedai kopi dan kafe yang bermunculan di Indonesia juga membutuhkan barista yang terampil dan berkualitas untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin meningkat.
Meskipun belum ada data pasti mengenai jumlah barista di Indonesia, dapat dikatakan bahwa peluang dan permintaan untuk menjadi barista di Indonesia semakin besar. Banyak pelatihan dan kursus yang tersedia untuk calon barista, serta semakin banyak perusahaan kopi yang memberikan pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi barista mereka.